Aktivitas yang tidak mengenal waktu dan tempat membuat banyak orang membutuhkan laptop untuk bekerja. Jika lokasinya tidak memungkinkan, tak jarang orang memangku laptopnya ketika bekerja.
Kebiasaan ini ternyata membahayakan kulit karena bisa menyebabkan 'sindrom kulit terbakar'. Menurut laporan medis, seperti dikutip dari physorg, gejala 'sindrom kulit terbakar' adalah bintik-bintik yang tidak biasa yang disebabkan paparan panas dalam waktu yang lama.
Salah satu kasus yang baru terjadi baru-baru ini terjadi pada bocah 12 tahun. Anak laki-laki itu mengalami perubahan warna kulit di paha kirinya setelah bermain game komputer beberapa jam setiap hari selama beberapa bulan.
Akibat yang sama juga dialami oleh mahasiswi hukum di Virginia, Amerika Serikat. Hal ini sampai-sampai membingungkan dr.Kimberley Salkey, dokter yang merawat mahasiswi ini hingga ia mengetahui bahwa sang mahasiswi menghabiskan enam jam sehari bekerja menggunakan laptop di pahanya.
Kondisi seperti ini juga bisa terjadi jika memangku sesuatu yang panas namun tidak cukup panas untuk membakar kulit. Secara umum hal ini bisa menyebabkan kulit menjadi gelap secara permanen. Bahkan menurut Salkey, asisten profesor dermatolog di Eastern Virginia Medical School, Amerika Serikat, mengatakan bahwa jika dilihat melalui mikroskop, 'sindrom kulit terbakar' menyerupai kulit terbakar karena sinar matahari dalam jangka panjang.
Dalam beberapa kasus yang jarang, 'sindrom kulit terbakar' bisa menyebabkan kanker kulit, menurut peneliti dari University Hospital Basel, Swiss, Dr. Andreas Arnold dan Peter Itin. Mereka menyarankan untuk meletakkan perantara jika harus memangku laptop.
Bukan Anda saja yang harus mewaspadai sindrom ini. Meskipun paha pria jarang dipamerkan, namun bagi pria 'sindrom kulit terbakar' bisa mengurangi produksi sperma. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memperingatkan pasangan Anda.
Kebiasaan ini ternyata membahayakan kulit karena bisa menyebabkan 'sindrom kulit terbakar'. Menurut laporan medis, seperti dikutip dari physorg, gejala 'sindrom kulit terbakar' adalah bintik-bintik yang tidak biasa yang disebabkan paparan panas dalam waktu yang lama.
Salah satu kasus yang baru terjadi baru-baru ini terjadi pada bocah 12 tahun. Anak laki-laki itu mengalami perubahan warna kulit di paha kirinya setelah bermain game komputer beberapa jam setiap hari selama beberapa bulan.
Akibat yang sama juga dialami oleh mahasiswi hukum di Virginia, Amerika Serikat. Hal ini sampai-sampai membingungkan dr.Kimberley Salkey, dokter yang merawat mahasiswi ini hingga ia mengetahui bahwa sang mahasiswi menghabiskan enam jam sehari bekerja menggunakan laptop di pahanya.
Kondisi seperti ini juga bisa terjadi jika memangku sesuatu yang panas namun tidak cukup panas untuk membakar kulit. Secara umum hal ini bisa menyebabkan kulit menjadi gelap secara permanen. Bahkan menurut Salkey, asisten profesor dermatolog di Eastern Virginia Medical School, Amerika Serikat, mengatakan bahwa jika dilihat melalui mikroskop, 'sindrom kulit terbakar' menyerupai kulit terbakar karena sinar matahari dalam jangka panjang.
Dalam beberapa kasus yang jarang, 'sindrom kulit terbakar' bisa menyebabkan kanker kulit, menurut peneliti dari University Hospital Basel, Swiss, Dr. Andreas Arnold dan Peter Itin. Mereka menyarankan untuk meletakkan perantara jika harus memangku laptop.
Bukan Anda saja yang harus mewaspadai sindrom ini. Meskipun paha pria jarang dipamerkan, namun bagi pria 'sindrom kulit terbakar' bisa mengurangi produksi sperma. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memperingatkan pasangan Anda.
0 komentar:
:f: :g: :h: :i: :j: :k: :L: :m: :n: :o: :p: :q:
Posting Komentar
ketik huruf emo bila kasih emotion di komentar Agan