Intensitas letusan Gunung Merapi menurun dalam tiga hari ini, tetapi aktivitasnya tetap tinggi. Kepulan asap tebal yang membawa debu terlihat sepanjang hari menuju ke arah barat. Pada Rabu (10/11) ini hanya terjadi satu kali awan panas yang membawa material seperti abu, pasir dan bebatuan.
“Asap tebal membumbung sejak pukul 04.00 WIB, hanya ada sekali saja awan panas yang mengarah ke bawah. Namun secara visual tidak kelihatan kemana arah mata anginnya, sebab pada waktu terjadi luncuran awan panas Merapi tertutup kabut tebal,” kata Sri Sumarti, Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Rabu (10/11).
Kepulan asap pekat Merapi mencapai 1 kilometer ke arah barat. Dipastikan kota-kota yang berada di barat gunung hujan abu. Karena asap tersebut membawa material berupa abu.
Asap tersebut, kata Surono, Kelapa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencabna Geologi, membentuk kolom yang tinggi. Hal itu menandakan tekanan magma dari perut gunung masih tinggi. Letusan pun masih ada, yang perlu diwapadai sebagai secondary effect adalah lahar dingin yang mengalir di sungai singai yang berhulu di Merapi.
Surono menambahkan, soal adanya isu gas beracun yang muncul dari Merapi, ia menyatakan gas langsung terbawa ke atas dan tidak terbawa oleh lahar yang mengalir ke sungai-sungai.
“Tidak ada yang mati dikabarkan kena gas beracun, saya harap media menjadi sarana yang mendidik, tidak hanya menjadi penyampai berita yang strategis,” kata Surono.
Kawasan rawan bencana masih dalam radius 20 kilometer dari puncak Merapi. Sebab saat ini status Merapi masih awas dengan dasar aktivitasnya masih tinggi.
sumber
Rabu
Merapi Tiada Henti Keluarkan Asap Tebal
Label:
NASIONAL
0 komentar:
:f: :g: :h: :i: :j: :k: :L: :m: :n: :o: :p: :q:
Posting Komentar
ketik huruf emo bila kasih emotion di komentar Agan