Pengungsi Merapi Diusir Pengelola Gedung,Tega Benerr

Sekitar 1.400 pengungsi letusan Gunung Merapi yang tinggal di Gedung Serbaguna Al Mabrur milik Rumah Sakit Islam Klaten harus direlokasi. Pasalnya, pada 20 November 2010 mendatang, gedung ini akan dipakai untuk pesta pernikahan.


Koordinator Lapangan Yayasan Jamaah Islam Klaten yang menaungi rumah sakit ini, Sugeng Utomo, mengatakan rencana pesta tak bisa ditunda karena sudah dipesan sejak setahun lalu. Pengelola gedung, kata dia, memberi tenggat hingga 17 November mendatang supaya gedung dibersihkan dari pengungsi korban letusan Merapi.

"Relokasi dilakukan bertahap dimulai hari ini dengan 130 pengungsi," kata Sugeng, Selasa, 9 November 2010.

Para pengungsi, ia menjelaskan, akan dipindahkan tanpa paksaan ke tempat yang sama nyamannya dengan gedung serba guna tersebut. Hari ini, mereka akan direlokasi ke sebuah gedung milik yayasan di Soran, Duwetan, Ngawen.

Sugeng menjelaskan para pengungsi mulai berdatangan ke gedung serba guna itu sejak Jumat pekan lalu. Mayoritas pengungsi berasal dari Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah. Ia mengaku sudah mensurvei tempat baru ke mana pengungsi akan dipindahkan.

Sementara itu, Komandan Koramil Klaten, Letkol TNI Infantri Gatot Tridoyo menyatakan 25 truk siap mengangkut para pengungsi menuju tempat berteduh yang baru.

Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, meletus pertama kali pada 26 Oktober lalu, dan memuntahkan material panas secara besar-besaran pada Jumat pekan lalu, 5 November 2010. Hingga berita ini diunggah, berdasarkan data Pusat Komunikasi Kesehatan per pukul 09.00 WIB, total korban tewas mencapai 168 jiwa, jumlah pengungsi mencapai 279.779 jiwa.

VIVAnews