(salah satu foto lahar/larva merapi)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Jawa Tengah Poppy Dharsono meminta pemerintah mulai merancang pendidikan bencana dalam materi pelajaran di sekolah. “Pendidikan bencana itu absolut. Harus itu,” kata Poppy Dharsono di Pendopo Kabupaten Magelang, Jumat (12/11).
Menurut dia, Indonesia adalah negara rawan bencana alam. Dari gunung meletus, longsor hingga banjir. Namun sayang, kondisi itu tak diimbangi dengan rancangan penanganan yang baik. Sehingga tiap kali bencana terjadi, pemerintah kelabakan menangani.
Satu misal, kata dia memberi contoh, dalam menangani pengungsi. Mengumpulkan ribuan orang dalam satu barak pengungsian bukanlah hal mudah. Terlebih mereka berasal dari berbagai kebiasan.
Dalam kasus bencana Merapi, ribuan orang dikumpulkan. Namun terpisah dengan ternak mereka karena pemerintah tak sekaligus mengumpulkannya. Akibatnya, pengungsi pun kembali ke rumah meski kondisi Merapi belum aman. “Penanganan belum komprehesif,” kata dia.
Pendidikan bencana bagi siswa sekolah, kata dia, bisa diberikan bentuk apa saja. Semisal mendirikan sekolah kejuruan atau menerapkan di sekolah biasa. “Apapun bentuknya yang penting ada,” kata dia.
Di Jepang, kata dia, pemerintahnya cukup tanggap. Negara itu dikenal sebagai negara dengan banyak gunung api. Siswa sekolah diajarkan pelatihan menghadapi bencana. Bangunan yang didirikan pun selalu menyesuaikan dengan ancaman bencana. “Seperti tentara yang dipersiapkan berperang. Menghadapi bencana juga harus dipersiapkan.”
Sumber
Jumat
Pendidikan Bencana Bagi Siswa Sekolah
Label:
NASIONAL
0 komentar:
:f: :g: :h: :i: :j: :k: :L: :m: :n: :o: :p: :q:
Posting Komentar
ketik huruf emo bila kasih emotion di komentar Agan