Banyak pemilik skubek pilih Yamaha Mio buat dikencengin. Maklum, pilihan spare-parts dan variasi banyak dan mesin mudah dimodif. Namun tidak buat Itang Agung, doi malah pilih Spin 125 buat dikencengin. "Udah banyak yang pakai Mio kenceng, tapi kalau bikin Spin ngibrit enggak gampang," ujar Warga Sawangan, Depok ini.
Bengkel yang dirujuk Itang buat nanganin proyek Spin 125 yaitu GT Speed, Cinere, Depok. "Permintaanya bikin Spin kencang di kelas standar,” ujar Anden, mekanik sekaligus pembalap drag andalan tim GT Speed.
Masalahnya, up grade mesin Spin 125 enggak semudah Mio yang komponennya sudah banyak beredar. "Jadi, harus lihai cari part subtitusi biar kapasitas mesin bisa meningkat mulus," lanjut Oky.
Biar kapasitas mesin berlipat, volume silinder ditingkatkan. "Berhubung buat main di kelas standar, kapasitas yang semula 125 cc cukup naik sekitar 140,8 cc," bilang mekanik berkulit gelap ini.
Dipilih piston standar milik Thunder 125 oversize 0 yang diameternya 57 mm, biar aman boring juga diganti milik Thunder 125. "Pakai piston Thunder 125 ukuran pen sama, jadi enggak perlu bikin ring lagi," ujar Penyok, sapaan akrab Anden.
Kerja ruang bakar makin sempurna tentu perlu penyesuaian setelah pasang piston lebar. Biar kompresi makin padat, silinder head dipapas 0,5 mm.
Kerja ruang bakar makin sip setelah dilakukan penggantian klep. Mengandalkan klep EE yang lebih lebar lantas diameternya diubah. "Klep in 31 mm sedang outnya dibikin 26 mm," lanjut Penyok.
Sedangkan kem masih memanfaatkan standar bawaan motor yang sudah kena papas. Sayang penyok tidak menjelaskan secara detail bagian yang dibubut. Cuma durasi yang dipastikan berubah menjadi sekitar 260 derajat.
Selain itu seting klep juga berubah dan sudut squish disesuaikan mengikuti dome piston. Kubah dibuat ulang dengan kemiringan yang didesain tirus menjadi 14°. Setelah ruang bakar diatur ulang kini kompresi rasio jadi 12 : 1.
Bagian CVT Spin 125 masih mengandalkan bawaan motor. Cuma biar tarikan lebih responsip beberapa bagian perlu diubah. Untuk pully depan sebagai mangkuk roller sudutnya sudah berubah. "Kemiringan dibuat lebih cekung sekitar 14°, biar tarikan bawah cepat," sebut Penyok yang sudah mengandalkan roller 9/10.
Lantaran buat main di kelas standar, knalpot masih dipertahankan pakai bawan motor. Cuma biar akselerasi mantap, silincer kena bobok dan juga penggatian pipa baru pake diameter 26 mm pada bagian leher knalpot.
DATA MODIFIKASI
Ban : Swallow 60/70-17
Per puli belakang : Honda Vario
Per centrifugal : Yamaha Mio
Klep : EE 31/26
CDI : BRT Hyperband
Kem : Standar custom
Biar kapasitas mesin berlipat, volume silinder ditingkatkan. "Berhubung buat main di kelas standar, kapasitas yang semula 125 cc cukup naik sekitar 140,8 cc," bilang mekanik berkulit gelap ini.
Dipilih piston standar milik Thunder 125 oversize 0 yang diameternya 57 mm, biar aman boring juga diganti milik Thunder 125. "Pakai piston Thunder 125 ukuran pen sama, jadi enggak perlu bikin ring lagi," ujar Penyok, sapaan akrab Anden.
Kerja ruang bakar makin sempurna tentu perlu penyesuaian setelah pasang piston lebar. Biar kompresi makin padat, silinder head dipapas 0,5 mm.
Kerja ruang bakar makin sip setelah dilakukan penggantian klep. Mengandalkan klep EE yang lebih lebar lantas diameternya diubah. "Klep in 31 mm sedang outnya dibikin 26 mm," lanjut Penyok.
Sedangkan kem masih memanfaatkan standar bawaan motor yang sudah kena papas. Sayang penyok tidak menjelaskan secara detail bagian yang dibubut. Cuma durasi yang dipastikan berubah menjadi sekitar 260 derajat.
Selain itu seting klep juga berubah dan sudut squish disesuaikan mengikuti dome piston. Kubah dibuat ulang dengan kemiringan yang didesain tirus menjadi 14°. Setelah ruang bakar diatur ulang kini kompresi rasio jadi 12 : 1.
Bagian CVT Spin 125 masih mengandalkan bawaan motor. Cuma biar tarikan lebih responsip beberapa bagian perlu diubah. Untuk pully depan sebagai mangkuk roller sudutnya sudah berubah. "Kemiringan dibuat lebih cekung sekitar 14°, biar tarikan bawah cepat," sebut Penyok yang sudah mengandalkan roller 9/10.
Lantaran buat main di kelas standar, knalpot masih dipertahankan pakai bawan motor. Cuma biar akselerasi mantap, silincer kena bobok dan juga penggatian pipa baru pake diameter 26 mm pada bagian leher knalpot.
DATA MODIFIKASI
Ban : Swallow 60/70-17
Per puli belakang : Honda Vario
Per centrifugal : Yamaha Mio
Klep : EE 31/26
CDI : BRT Hyperband
Kem : Standar custom
0 komentar:
:f: :g: :h: :i: :j: :k: :L: :m: :n: :o: :p: :q:
Posting Komentar
ketik huruf emo bila kasih emotion di komentar Agan